Perkembangan teknologi tidak hanya membuat Anda bangga, tetapi juga dapat membawa rasa ketakutan dan kecemasan. Seperti teknologi yang bernama EctoLife, sebuah teknologi yang memberikan gambaran masa depan yakni rahim buatan manusia.
Kemajuan pesat ilmu kedokteran telah membuat Hashem Al-Ghaili, pendiri EctoLife, mampu ‘menciptakan’ sekitar 30.000 anak setiap tahun melalui penelitian ilmiah yang unik dan inovatif, tetapi juga mengkhawatirkan.
Hashem Al-Ghaili adalah komunikator sains dan pakar biotek dari Berlin yang telah membuat gambar fasilitasnya yang memungkinkan pasangan memiliki anak.
Selain itu, teknologi ini memungkinkan pasangan yang tidak subur atau dikatakan mandul, untuk memiliki keturunan sendiri melalui penggabungan dua DNA mereka.
EctoLife bekerja seperti rahim ibu yang mampu memenuhi kebutuhan tumbuh kembang janin, seiring pertumbuhannya seperti dalam kandungan aslinya.
Tak hanya itu, orang tua yang memiliki ciri-ciri elit pun bisa menentukan fisik anaknya, mulai dari tinggi badan hingga warna kulit. Yah, itu pasti sedikit menakutkan!
Meski begitu, teknologi artifisial ini hanya sebatas visualisasi atau ilustrasi yang selama ini belum di realisasikan. Karena masih banyak hal yang dibutuhkan jika teknologi itu akan dibuat.
Hashem Al-Ghaili sebenarnya berprofesi sebagai produser film yang telah menghasilkan banyak video ilmiah, terutama idenya tentang EctoLife yang dinilai dapat membantu pasangan jika bisa diwujudkan.
Tidak hanya itu, jika ide tersebut dapat dikembangkan, maka akan membantu meningkatkan jumlah penduduk suatu negara. Teknologi ini juga mendukung orang tua yang dapat memantau perkembangan anaknya melalui smartphone.
Jadi apa yang Anda pikirkan? Apakah itu teknologi yang cocok atau apakah itu menjadi perhatian. Meskipun idenya menarik, saya harap tidak digunakan secara berlebihan!