Sebagian orang mungkin menganggap prospek kerja lulusan filsafat tipis bahkan sulit untuk mendapatkan pekerjaan. Pendapat tersebut belum tentu sepenuhnya benar. Wakil Dekan Fakultas Seni Rupa Universitas Gadjah Mada (UGM) Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerjasama dan Alumni, Iva Ariani mengatakan peluang kerja bagi lulusan filsafat terbuka di berbagai bidang.
“Karena filsafat adalah ilmu yang cair, hampir semua bidang membutuhkan analisis,” kata Iva kepada Tempo, Rabu, 2 Februari 2022. Iva mengatakan, lulusan filsafat dari kampusnya banyak yang menjadi dosen, peneliti, jurnalis, dan pengusaha , hingga petinggi di perusahaan raksasa di bidang pengembangan software dan pendistribusian, Microsoft.
Menurut Iva, filosofi tersebut memiliki sejumlah keunggulan. Mahasiswa filsafat terbiasa melihat sesuatu dari sisi yang luas. Dia mencontohkan, ketika seseorang melihat atau mengkaji masalah hanya dari satu atau dua sudut, mahasiswa filsafat terbiasa melihat dari semua sudut yang memungkinkan. “Jadi filsafat disebut juga ilmu menemukan kebijaksanaan, karena kita terbiasa melihat segala macam masalah dari sudut yang berbeda,” kata Iva.
Keunggulan lainnya adalah pola pikir yang menggunakan logika yang kuat saat mempelajari segala macam hal. Sebab, kata Iva, filsafat mempelajari berbagai hal, mulai dari alam semesta , manusia hingga filsafat ketuhanan. “Filosofi kemanusiaan kita mempelajari apa itu manusia sebenarnya, apa hakikat kemanusiaan, sehingga manusia menjadi manusia. Kemudian filosofi ketuhanan, apa itu Tuhan dan di mana dia dalam kehidupan manusia,” kata Iva.
Selama semester pertama, kata Iva, mahasiswa akan mengambil mata kuliah pengantar filsafat, metafisika atau ontologi, yang mengkaji keberadaan sesuatu yang konkret (eksistensi sesuatu) serta estetika. Pada semester yang hampir berakhir ini, banyak materi untuk analisis seperti Filsafat Ilmu Sosial, Filsafat Seni Budaya, Filsafat Ketuhanan, dan materi lainnya yang sesuai dengan konsentrasi jurusan.
Untuk mahasiswa senior, kata Iva, pihaknya akan melakukan program pengembangan karir dengan mengundang alumni Filsafat UGM yang pernah bekerja di berbagai bidang untuk berbagi pengalaman. Hal ini dilakukan agar para mahasiswa bisa mendapatkan gambaran tentang dunia kerja. Iva berharap mahasiswa filsafat dapat mempersiapkan karir sejak awal. ‘Ini akan membantu mendidik siswa agar siap memasuki dunia kerja,’ katanya.
Tak sedikit selebritis yang berasal dari lulusan filsafat. Seniman Dian Sastrowardoyo, misalnya, memiliki gelar sarjana filsafat dari Universitas Indonesia. Malala Yousafzai, seorang aktivis dan pemenang Hadiah Nobel Perdamaian dari Pakistan, juga memiliki gelar dalam bidang filsafat, politik dan ekonomi dari Universitas Oxford, Inggris. Bagi calon mahasiswa yang masih ragu untuk memilih jurusan, filsafat bisa menjadi mata kuliah pilihan, kan!