Memutuskan jurusan seperti membeli makanan di kantin sekolah. Ada mie ayam, nasi goreng, dim sum, sea black, sosis bakar, lumpia basah, lumpia dan banyak lagi. Namun, sebagian besar daftar membingungkan kita. Mana yang Anda pilih? Semuanya terlihat lezat. Jurusan sarjana seperti itu, semuanya tampak menyenangkan untuk dijalani.
Akui saja, siapa sangka Kementerian Perhubungan tidak perlu berpikir karena hanya berbicara di depan umum? Atau jurusan PG-PAUD yang tidak serius dan fun. Ada juga orang yang mendaftar ke jurusan psikologi untuk menghindari matematika. Sebenarnya kehidupan di kampus tidak selalu menyenangkan, setiap jurusan memiliki tantangannya masing-masing. Itu sebabnya banyak orang merasa “salah memilih jurusan” di tengah semester.
Malu kan kalau tiba-tiba bosan dan ingin mengambil jurusan lain? Kuncinya, jangan hanya mendaftar, apalagi bergabung dengan teman-teman Anda. Ada 7 cara mencari jurusan yang tepat, yuk cari tahu sebelum terlambat!
Apa yang kamu suka?
“Sampai sekarang saya tidak tahu apa yang saya suka,” Padahal, potensi dalam diri Anda bisa dengan mudah dilihat, lho. Misalnya, apa yang Anda lakukan di waktu luang Anda? Memasak, menonton kartun atau menulis? Jika aktivitas ini banyak dilakukan dan membuat Anda bersemangat, pilihlah jurusan yang terkait dengan aktivitas tersebut. Misalnya, jurusan penyiaran adalah untuk mereka yang suka menonton dan memiliki ambisi untuk membuat film sendiri.
Setiap orang memiliki minat dan bakat yang berbeda
Bagaimana jika Anda tidak suka menonton, memasak, menulis, dll? Bagaimana jika hari-harimu ternyata penuh dengan bermalas-malasan membaca AU? (Saya juga sering baca AU hehe). Tenang, minat dan bakat bukan hanya tentang menghasilkan bisnis. Setiap orang memiliki kelebihannya masing-masing, Anda mungkin tidak menyadarinya. Siapa yang tahu jika Anda adalah pendengar yang baik dan sering meminta nasihat ketika teman Anda dalam kesulitan? Aku menangkapmu! Anda cocok untuk jurusan Psikologi atau BK Keguruan.
Spesialisasi Penelitian
Malu pertanyaan mengarah ke penyesalan. Selagi masih ada waktu, carilah informasi sebanyak-banyaknya tentang kurikulum yang ingin dipelajari. Luangkan waktu untuk mengobrol dengan guru BK, saudara alumni, guru di tempat Anda mengajar, atau membaca artikel terpenting di blog. Jangan terkecoh dengan mitos seperti “Mengapa Anda pergi ke apotek? Apakah Anda benar-benar ingin menjual obat?” Penting untuk mengetahui kursus, tantangan, dan prospek pekerjaan di masa depan.
Ini memberi Anda gambaran tentang studi Anda dan Anda tidak perlu khawatir tentang apa yang Anda inginkan setelah lulus.
Penelitian Perguruan Tinggi
Selain itu, carilah universitas yang terakreditasi dengan fasilitas lengkap dan pengajar yang profesional. Ada banyak universitas yang sesuai dengan disiplin ilmu tertentu, seperti Universitas Negeri Jakarta (UNJ) sebagai pemimpin dalam disiplin pendidikan di Indonesia atau London School of Public Relations (LSPR) sebagai kampus swasta terbaik di bidang komunikasi. Menjelang tahun ajaran baru, banyak perguruan tinggi yang menyelenggarakan tur kampus untuk mengajak calon mahasiswa mengenal lebih jauh tentang lingkungan kampus. Pada acara tersebut, Anda dapat menanyakan tentang biaya kuliah, beasiswa, dll.
Jangan terpaku pada satu jurusan
“Bagaimanapun, itu harus menjadi periode manajemen.” Tidak apa-apa jika Anda ingin ambisius, tetapi jangan lupakan rencana B, oke? Apalagi jika program studi pilihan Anda memiliki skor yang cukup tinggi. Tahukah kamu bahwa jurusan IPA, teknologi, dan IPS adalah yang paling ketat di UTBK? Pertimbangkan jurusan cadangan dengan kursus pilihan pertama yang serupa. Misalnya, jika Anda tidak diterima dalam manajemen, Anda dapat melanjutkan ke jurusan ekonomi, bisnis, atau bisnis digital. Jadi kamu tidak benar-benar terluka jika ditolak di opsi pertama 🙁
Perhatikan biaya kuliah
Setidaknya sama pentingnya adalah perawatan biaya kuliah. Departemen Kedokteran Inggris sangat berbeda dengan Departemen Agribisnis. Pastikan untuk mendiskusikannya dengan orang tua Anda sehingga Anda tidak membebani mereka di masa depan. Bagi yang ingin mendaftar melalui jalur mandiri, siapkan dana mulai dari sekitar puluhan hingga puluhan juta rupiah. Seleksi diri biasanya membutuhkan kontribusi awal untuk tahun pertama studi.
Kemudian di beberapa disiplin ilmu, seperti kedokteran, teknik atau desain, seringkali ada praktik yang mengharuskan Anda membeli peralatan dengan harga tinggi. Oleh karena itu, rajin-rajinlah mencari informasi beasiswa untuk menekan biaya kuliah.
Jangan ikuti temanmu
Ingat anekdot memilih spesialisasi, seperti membeli makanan di kafetaria? Kita menyamakan pilihan dengan orang terdekat kita karena kita bingung dan butuh waktu. Teman-teman makan, kita ikutan. Nyatanya perut kita gak kuat makan makanan pedas 🙁
Melihat ke masa depan, kita terkadang takut untuk membuat keputusan sendiri. Pilihan yang sama dengan teman dengan alasan “tidak sendirian di kampus”. Anda tidak harus memiliki bakat yang sama. Jika ternyata tidak pantas, siapa yang mau bertanggung jawab? Kenali minat dan bakat Anda, dan jangan mudah terbawa lingkungan.
Nah sekarang udah ada tips dari kita, harusnya sudah ga galau lagi yah. Kalian udah mudah nih sekarang menentukan pilihan jurusan .. good luck semoga berhasil ya guys!